proposal pemberdayaan komunitas seni budaya ketoprak
- .
- judul
- "Pemberdayaan Komunitas Seni Budaya Ketoprak sebagai Upaya Pelestarian dan Pengembangan Kesenian Tradisional di Era Modern"
2. Latar Belakang
Ketoprak adalah salah satu seni pertunjukan tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa. Seni ini menggabungkan unsur drama, tari, musik tradisional, dan dialog yang sarat dengan nilai-nilai moral, budaya, dan sejarah. Ketoprak tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga media pembelajaran sosial yang mengajarkan kebijaksanaan lokal kepada masyarakat.Namun, di tengah arus globalisasi dan modernisasi, seni ketoprak menghadapi tantangan besar. Minat generasi muda terhadap seni tradisional semakin menurun karena pengaruh budaya populer dan teknologi modern. Banyak komunitas seni ketoprak yang kesulitan bertahan akibat kurangnya regenerasi, dukungan finansial, dan perhatian masyarakat.Melalui proposal ini, kami ingin memberdayakan komunitas seni budaya ketoprak agar tetap relevan di era modern. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan warisan budaya sekaligus mengembangkan potensi seni ketoprak sebagai sarana edukasi dan hiburan yang menarik bagi masyarakat lintas generasi.
3. Rumusan Masalah
- Mengapa minat generasi muda terhadap seni ketoprak semakin menurun?
- Bagaimana cara meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelestarian seni ketoprak?
- Langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk memberdayakan komunitas seni ketoprak agar tetap relevan di era modern?
4. Tujuan Kegiatan
- Melestarikan seni budaya ketoprak sebagai warisan budaya bangsa.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga tradisi lokal.
- Memberikan pelatihan kepada anggota komunitas untuk meningkatkan kualitas pertunjukan.
- Meningkatkan daya tarik ketoprak melalui inovasi tanpa meninggalkan nilai tradisionalnya.
5. Kajian Pusaka
Ketoprak memiliki akar sejarah yang kuat dalam kebudayaan Jawa sejak era kolonial Belanda. Pertunjukan ini awalnya digunakan sebagai media hiburan rakyat dengan cerita-cerita yang mengandung nilai moral dan kritik sosial. Dalam perkembangannya, ketoprak menjadi simbol identitas budaya lokal yang kaya akan filosofi hidup.Namun, ketoprak kini menghadapi ancaman kepunahan karena minimnya regenerasi seniman dan kurangnya dukungan dari masyarakat maupun pemerintah. Oleh karena itu, pemberdayaan komunitas seni ketoprak menjadi langkah strategis untuk menjaga eksistensinya sebagai pusaka budaya.
6. Manfaat Kegiatan
Bagi Masyarakat:
- Meningkatkan apresiasi terhadap seni tradisional.
- Menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan budaya lokal.
- Memberikan hiburan edukatif kepada masyarakat.
Bagi Komunitas Seni:
- Meningkatkan keterampilan anggota komunitas dalam berkreasi.
- Memperluas jaringan kolaborasi dengan pihak lain.
- Mendapatkan dukungan moral dan material untuk keberlanjutan kegiatan.
Bagi Generasi Muda:
- Memberikan ruang belajar tentang seni tradisional.
- Menumbuhkan minat generasi muda terhadap kesenian lokal.
- Melatih kreativitas melalui inovasi dalam seni pertunjukan.
7. Alat dan Bahan
- Alat Musik Tradisional: Gamelan, kendang, keprak.
- Kostum Tradisional: Busana khas Jawa seperti kebaya, blangkon, kain batik.
- Properti Pertunjukan: Tirai panggung, dekorasi sederhana sesuai tema cerita.
- Perlengkapan Dokumentasi: Kamera/video untuk merekam kegiatan.
8. Tahap Kegiatan
- Persiapan:
- Sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian ketoprak.
- Rekrutmen peserta dari kalangan generasi muda dan anggota komunitas lokal.
- Penyusunan materi pelatihan (teknik akting, musik, tari).
- Pelaksanaan:
- Pelatihan intensif selama empat minggu bagi anggota komunitas.
- Gladi bersih untuk mempersiapkan pertunjukan utama.
- Pertunjukan ketoprak di acara lokal atau festival budaya.
- Pasca-Kegiatan:
- Evaluasi kegiatan bersama peserta dan panitia.
- Pembentukan kelompok kerja untuk keberlanjutan program.
- Publikasi hasil kegiatan melalui media sosial atau platform digital.
- Sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian ketoprak.
- Rekrutmen peserta dari kalangan generasi muda dan anggota komunitas lokal.
- Penyusunan materi pelatihan (teknik akting, musik, tari).
- Pelatihan intensif selama empat minggu bagi anggota komunitas.
- Gladi bersih untuk mempersiapkan pertunjukan utama.
- Pertunjukan ketoprak di acara lokal atau festival budaya.
- Evaluasi kegiatan bersama peserta dan panitia.
- Pembentukan kelompok kerja untuk keberlanjutan program.
- Publikasi hasil kegiatan melalui media sosial atau platform digital.
9. Waktu dan Tempat Kegiatan
- Waktu: Maret hingga Mei 2025 (12 minggu).
- Tempat: Balai Desa atau Gedung Kesenian di wilayah setempat.
10. Rencana Anggaran
No Item Jumlah (IDR) 1 Alat musik tradisional 2,500,000 2 Kostum 2,000,000 3 Dekorasi panggung 1,500,000 4 Honor pelatih 3,000,000 5 Publikasi 1,000,000 Total 10,000,000
No | Item | Jumlah (IDR) |
---|---|---|
1 | Alat musik tradisional | 2,500,000 |
2 | Kostum | 2,000,000 |
3 | Dekorasi panggung | 1,500,000 |
4 | Honor pelatih | 3,000,000 |
5 | Publikasi | 1,000,000 |
Total | 10,000,000 |
11. Indikator Kebersihan
- Lokasi kegiatan bebas dari sampah setelah acara selesai.
- Penyediaan tempat sampah di area kegiatan.
- Panitia bertugas membersihkan lokasi sebelum dan sesudah acara.
12. Tata Cara Evaluasi Kegiatan
- Survei Kepuasan Peserta: Menggunakan kuesioner untuk mengetahui pendapat peserta tentang kegiatan.
- Diskusi Kelompok: Mendengarkan masukan dari peserta mengenai pelaksanaan kegiatan.
- Dokumentasi Keberhasilan: Membandingkan jumlah peserta sebelum dan sesudah program berlangsung.
13. Risiko dan Mitigasi Bencana
Risiko:
- Cuaca buruk saat pertunjukan luar ruangan.
- Kurangnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan.
Mitigasi:
- Menyiapkan lokasi alternatif di dalam ruangan jika cuaca tidak mendukung.
- Melakukan promosi intensif sebelum kegiatan berlangsung untuk meningkatkan antusiasme masyarakat.
14. Judul Kegiatan
"Revitalisasi Ketoprak: Menghidupkan Tradisi Lokal untuk Generasi Mendatang."
15. Rencana Tindak Lanjut
Setelah kegiatan selesai:- Membentuk kelompok kerja untuk melanjutkan pelatihan secara rutin.
- Mengadakan pertunjukan keliling di desa-desa sekitar untuk memperluas jangkauan audiens.
- Mengembangkan platform digital (media sosial) untuk mempromosikan kesenian ketoprak secara lebih luas.
16. Daftar Pustaka
- Soedarsono (2000). Seni Pertunjukan Tradisional Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
- Hadiwijono, S.J (1996). Kesenian Jawa Sebagai Warisan Budaya. Jakarta: Balai Pustaka.
- UNESCO (2010). Cultural Heritage Preservation Guidelines.
17. Lampiran-Lampiran
- Foto-foto dokumentasi kegiatan sebelumnya (jika ada).
- Daftar peserta pelatihan dan panitia kegiatan.
- Surat izin penggunaan lokasi kegiatan dari pihak terkait.
No | Lampiran | Deskripsi |
---|---|---|
1 | Halaman Sampul | Halaman yang mencantumkan judul proposal, nama penyusun, dan tanggal. |
2 | Halaman Pengesahan | Halaman yang berisi tanda tangan pengesahan dari pihak terkait. |
3 | Daftar Isi | Daftar isi yang memuat semua bagian penting dalam proposal. |
4 | Biodata Ketua Kelompok | Informasi singkat mengenai ketua kelompok yang mengusulkan program. |
5 | Rencana Kegiatan | Rincian kegiatan yang akan dilakukan untuk pemberdayaan komunitas seni ketoprak. |
6 | Jadwal Kegiatan | Tabel yang menunjukkan waktu pelaksanaan setiap kegiatan. |
7 | Rancangan Biaya | Tabel anggaran yang merinci semua biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan program. |
8 | Surat Pernyataan Kesediaan Kerjasama | Surat dari pihak-pihak terkait yang menyatakan kesediaan untuk bekerja sama dalam program ini. |
9 | Dokumentasi Kegiatan Sebelumnya | Bukti kegiatan atau program sebelumnya yang relevan dengan proposal ini. |
10 | Peta Lokasi Kegiatan | Peta yang menunjukkan lokasi di mana kegiatan akan dilaksanakan. |